Archive for Oktober 2016
SOSIALISASI, KAMPANYE DAN PENYULUHAN KESELAMATAN JALAN
DASAR
HUKUM
Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun
2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan
- Pilar 1: Manajemen Keselamatan Jalan
- Pilar 2: Jalan yang Berkeselamatan
- Pilar 3: Kendaraan yang Berkeselamatan
- Pilar 4: Perilaku Pengguna Jalan yang
Berkeselamatan
- Pilar 5: Penanganan Pra dan Pasca
Kecelakaan
Penjelasan dari Pilar 4
§ Koordinator
Kapolri
§ Tanggung
jawab memperbaiki perilaku pengguna jalan melalui pendidikan keselamatan
berlalu lintas, meningkatkan kualitas sistem uji surat izin mengemudi dan
penegakan hukum di jalan serta mengembangkan sistem pendataan kecelakaan lalu
lintas
PENGERTIAN SOSIALISASI
Sosialisasi
adalah kegiatan untuk memperkenalkan sesuatu hal baru kepada publik.
Sosialisasi dapat berlaku kapan saja dan
tidak bergantung pada waktu. Sosialisasi dapat dimulai sebelum adanya tahapan
Sosialisasi proses belajar seorang anggota masyarakat untuk
mengenal dan menghayati kebudayaan masyar akat dalam lingkungannya , upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga
men-jadi dikenal, dipahami, dihayati oleh masyarakat; pemasyarakatan;
Kampanye
Keselamatan Lalu Lintas adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menumbuhkan
sikap mental dalam mentaati peraturan/perundang-undangan lalu lintas sehingga
diharapkan akan terwujud masyarakat pengguna jalan yang mempunyai mental
disiplin dan budaya tertib berlalu lintas. Budaya merupakan hal yang dimiliki
setiap orang dan berbeda beda tiap individunya, untuk itu dibutuhkan satu
persepsi yang sama agar di masyarakat dapat terciptanya budaya keselamatan saat
berlalu lintas baik sebagai pengguna kendaraan bermotor maupun sebagai pengguna
jalan lainnya.
CONTOH PROGAM-PROGAM KAMPANYE
KESELAMTAN JALAN
HARI GERAKAN NASIONAL PELOPOR
KESELAMATAN LALU LINTAS
AKSI KESELAMATAN LALU LINTAS
PEMILIHAN PELAJAR PELOPOR KESELAMATAN
JALAN
PEMILIHAN AWAK ANGKUTAN UMUM TELADAN
KAMPANYE KE KAMPUS
PENYULUHAN
PENGERTIAN
Mardikanto (1987)
Penyuluhan sebagai proses komunikasi
pembangunan,penyuluhan tidak sekedar upaya untuk menyampaikan pesan-pesan
pembangunan, tetapi yang lebih penting dari itu adalah untuk menumbuh
kembangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Ban
(1990)
Penyuluhan merupakan sebuah intervensi
sosial yang melibatkan penggunaan komunikasi masyarakat membentuk pendapat
mereka sendiri dan mengambil keputusan dengan baik.
Penyuluhan merupakan roses aktif yang
memerlukan interaksi antara
penyuluh dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan perilaku yang merupakan perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan
seseorang yang dapat diamati oleh orang/pihak lain, baik secara langsung atau
tidak langsung.
FUNGSI
a) Memfasiilitasi proses
pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha
b) Meningkatkan kemampuan
kepemimpinan manajerial dan
kewirausahaan pelaku utama dan pelaku usaha.
TAHAPAN-TAHAPAN PENYULUHAN
- Tahap
penumbuhan perhatian: mengetahui
adanya gagasan/ide atau praktek baru untuk pertama kalinya
- Tahap
penumbuhan minat: ingin
mengetahui lebih banyak dan berusaha mencari informasi lebih lanjut.
- Tahap menilai: mampu membuat perbandingan.
- Tahap mencoba: mencoba gagasan baru atau praktek baru.
- Tahap
menerapkan: meyakini
dan menerapkan sepenuhnya secara berkelanjutan.
PENYUSUNAN PROGRAM PENYULUHAN
- Perumusan keadaan: penggambaran fakta berupa data dan
informasi
2. Penetapan tujuan: perumusan keadaan yang hendak dicapai SMART, yaitu specific (khas); measurable
(dapat diukur); actionary (dapat dikerjakan/dilakukan); realistic
(realistis); dan time frame (memiliki batasan waktu untuk mencapai
tujuan)
3.
Penetapan masalah: perumusan faktor-faktor yang dapat menyebabkan tidak
tercapainya tujuan
4.
Penetapan rencana kegiatan: merumuskan cara
mencapai tujuan
MATERI PENYULUHAN
Materi
penyuluhan yang disampaikan harus memenuhi prinsip berikut :
Prinsip 7 C
- Credibility: pesan dapat diyakini kebenarannya
- Contex: berkaitan dengan masalah keselamatan
di wilayahnya
- Content: isinya memiliki arti bagi penerima
pesan
- Clarity: jelas susunan bahasa, gambar dan
simbol
- Continuity and
consistency:
berkelanjutan dan konsisten dalam menyampaikan pesan
- Channels: saluran media komunikasi yang sesuai
penerima
- Capability of
audience: sesuai
dengan kemampuan penerima pesan
METODE PENYULUHAN
A. Berdasarkan teknik komunikasi yang digunakan:
- Metode penyuluhan langsung
Tatap muka antara penyuluh dan sasaran
penyuluhan (demonstrasi, kursus, diskusi.
- Metode penyuluhan tidak langsung
Dilakukan melalui perantara/media komunikasi
(pemasangan poster, penyebaran brosur/leaflet/majalah, siaran radio, siaran
televisi, pemutaran film, dll)
B. Berdasarkan jumlah sasaran
a. Pendekatan perorangan
Langsung antara penyuluh dengan orang per
orang
b. Pendekatan kelompok
Antara penyuluh dengan sekelompok orang
(diskusi, kursus, serasehan, dll)
c. Pendekatan massal
Dilakukan antara lain dengan cara siaran
radio, siaran televisi, pemasangan poster/spanduk, kampanye.
C. Berdasarkan indera penerima sasaran
a.
Indera
penglihatan
Melalui pemasangan poster/spanduk, penyebaran
brosur/leaflet/majalah, dll.
b.
Indera
pendengaran
Melalui indera pendengaran, antara lain
melalui siaran radio, iklan radio, dll.
c.
Kombinasi indera penerima
Melalui demonstrasi cara/hasil, pemutaran
film, siaran televisi, dll.
D. Berdasrkan metode
pendekatan
a.
Metode dengan pendekatan massal: menarik perhatian,
menumbuhkan minat dan keinginan, serta memberikan informasi selanjutnya.
b.
Metode dengan pendekatan kelompok: memberikan informasi
yang lebih rinci tentang suatu teknologi atau praktek. Metode ini ditujukan
untuk dapat membantu seseorang dari tahap menginginkan ke tahap mencoba atau
sampai tahap menerapkan.
c.
Metode dengan pendekatan perorangan: dalam tahap mencoba
hingga menerapkan, karena adanya hubungan tatap muka antara penyuluh dan
sasaran yang lebih akrab .
E. Ceramah
a.
Penyampaian materi tanpa banyak partisipasi dalam bentuk pertanyaan atau
diskusi
b.
Kelebihan metode ceramah : Kelas mudah dikuasai; mudah dilaksanakan;
dapat diikuti peserta dalam jumlah besar
c.
Kekurangan metode ceramah : Bersifat
verbal; peserta cenderung bosan; sangat tergantung pada kemampuan penceramah
F.
Demonstrasi
a.
Memperlihatkan secara nyata tentang cara dan/atau hasil terkait sesuatu hal
b.
kelebihan metode demonstrasi adalah :Pemahaman peserta mengenai materi lebih dalam
c.
kekurangan metode demonstrasi adalah Memakan waktu
lama; sumber daya yang dibutuhkan relatif besar
G. Kursus/pelatihan
- Proses belajar
mengajar yang diselenggarakan secara sistematis dan dalam jangka waktu
tertentu
- Kelebihan
metode ini : Efektif untuk
mengajarkan pengetahuan dan keterampilan secara mendalam dan sistematis;
alumni dapat dipakai sebagai kader bagi kelompoknya
- Kekurangan
metode ini : Relatif mahal serta memerlukan persiapan dan pelaksanaan
yang cermat; kurangnya sarana dan alat bantu pengajaran sering mengganggu
tercapainya tujuan; menjangkau relatif sedikit peserta
H. Pameran
a. Usaha memperlihatkan atau
mempertunjukkan model, contoh, barang, peta, grafik, gambar, poster, benda
hidup dan sebagainya secara sistematis pada suatu tempat tertentu
b.
Kelebihan : Jangkauan sasaran lebih
luas; mempunyai efek publisitas
c.
Kekurangan : Memerlukan banyak
persiapan dan biaya; harus berganti tema; tema tertentu; memerlukan penjaga
yang benar-benar menguasai masalah
I.
Pemberian
penghargaan
a. Kegiatan sebagai tanda ucapan terima
kasih/penghargaan kepada individu/instansi atas jasa-jasa/prestasinya khususnya
dalam kurun waktu tertentu.
b. Kelebihan : Merangsang peserta untuk meningkatkan
prestasi; mengefektifkan kegiatan; memberikan pengaruh yang luas dan melibatkan
lembaga/badan lain
d. Kekurangan : Membutuhkan biaya tambahan pelaksanaan; hanya
melibatkan beberapa orang peserta
J.
Pemutaran film
a.
Metode penyuluhan dengan menggunakan alat film yang bersifat visual dan
massal, serta menggambarkan proses sesuatu kegiatan.
b. kelebihan
: Lebih menarik;
sekaligus sebagai hiburan; jangkauannya lebih luas
c.
kekurangan : Tidak terdapat komunikasi
dua arah; biaya tinggi
K. Penempelan poster
- Metode
penyuluhan yang menggunakan gambar dan sedikit kata-kata yang dicetak
pada sehelai kertas/bahan lain yang berukuran tidak kurang dari 45 cm x
60 cm, dan ditempelkan pada tempat-tempat yang sering dilalui orang atau
yang sering digunakan sebagai tempat orang berkumpul
- Kelebihan : Jangkauan
sasaran lebih luas
- Kekurangan
: Pesan kurang lengkap; bila dibuat dari kertas akan mudah rusak,
sedangkan bila dibuat dari bahan tahan lama biayanya mahal
L.
Penyebaran brosur, leaflet, & majalah
a.
Menggunakan brosur, folder, leaflet dan majalah yang
dibagikan kepada masyarakat pada saat tertentu.
b.
Kelebihan : Materi lebih lengkap dan jelas serta lebih
khusus pada materi tertentu; dapat melengkapi metode penyuluhan yang lain;
dapat memberikan kesempatan pihak lain untuk berpartisipasi (khusus untuk
majalah).
c.
Kelebihan : Bahasa harus menyesuaikan dengan bahasa
komunikasi kelompok sasaran; kontinuitasnya tidak dapat terjamin terutama
faktor judul, materi, biaya dan keterpaduan dengan metode lainnya
MEDIA PENYULUHAN
PENYULUHAN
|
|||
MEDIA
|
BENTUK
|
KELEBIHAN
|
KEKURANGAN
|
CETAK
|
Foto, poster, leaflet, diagram,grafik, brosur,
majalah, buku.
|
Relatif tahan lama, dapat dibaca berulang-ulang,
dapat digunakan sesuai kecepatan belajar masing-masing orang, mudah dibawa.
|
Proses penyampaian informasi sampai pencetakan butuh
waktu relatif lama, sukar menampilkan gerak, membutuhkan tingkat literasi
yang memadai, cenderung membosankan bila padat dan panjang.
|
AUDIO
|
Kaset CD, DVD, MP3, MP4 audio
|
Informasi dikemas sudah tetap, terpatri dan tetap
sama jika direproduksi, produksi dan reproduksinya tergolong ekonomis dan
mudah didistribusikan .
|
Bila terlalu lama akan membosankan, perbaikan atau
merevisi harus memproduksi master baru
|
AUDIOVISUAL
|
Film, iklan televisi, presentasi interaktif.
|
Dapat memberikan gambaran yang lebih konkrit, baik
dari unsur gambar maupun geraknya, lebih atraktif dan komunikatif
|
Biaya produksi relatif mahal, produksi memerlukan
waktu
|
OBJEK FISIK/ BENDA NYATA
|
Benda sesungguhnya, model, maket, simulasi
|
Dapat menunjukkan lingkungan belajar yang amat mirip dengan lingkungan
belajar yang sebenarnya, memberikan simulasi terhadap banyak indera, dapat
digunakan sebagai liatihan kerja, latihan menggunakan alat bantu dan atau
simulasi
|
Relatif mahal
|
LUAR RUANG
|
Papan reklame, spanduk, pameran, banner dan
televisi layar lebar
|
lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai
informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca
indera, penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar
|
Biaya lebih tinggi dan proses pembuatannya lebih
rumit
|
EFEKTIVITAS PENYULUHAN
Apabila bisa melakukan perubahan dalam segi:
a.
Pengetahuan
Sebuah
penyuluhan dikatakan berhasil atau efektif apabila ada perubahan pengetahuan
dalam hal ini berupa peningkatan pengetahuan yang sebelumnya tidak tahu menjadi
lebih tahu mengenai suatu hal.
b.
Sikap
Sebuah
penyuluhan dikatakan berhasil atau efektif apabila ada perubahan sikap, dimana
sebelum diberikan penyuluhan sikap nya belum baik setelah diberikan penyuluhan
menjadi lebih baik.
c.
Keterampilan
Ketrampilan seseorang akan meningkat seiring
dengan tingkat pengetahuan yang meningkat juga, dalam penyuluhan diberikan
pengetahuan baru sehingga mendapatkan pengalaman baru serta ketrampilan baru
yang belum pernah di dapatkan.
KAMPANYE KESELAMATAN JALAN
PERTEMUAN
I
TUJUAN : Memahami dasar hukum program kampanye
keselamatan jalan
Mengerti dan memahami
tujuan dilakukannya kampanye keselamatan jalan.
A.
Dasar
Hukum
1. UU
NO 22 TAHUN 2009 tentang Lalu
Lintas Angkutan Jalan
2. Instruksi Presiden
RI Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program
Dekade Aksi Keselamatan Jalan
3. Instruksi Menteri Perhubungan No 1 Tahun 2013 tentang Rencana
Aksi Peningkatan Keselamatan Transportasi.
B.
Definisi
Kampanye
1.
Pfau
dan Parrot (1993)
“A campaigns is conscious, sustained and
incremental process designed to be implemented over a specified period of time
for the purpose of influencing a specified audience”
(Kampanye adalah suatu proses yang dirancang secara sadar, bertahap dan
berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan
mempengaruhi khalayak sasaran yang telah diterapkan).
2. Rajasundarman(1981)
“A campaigns is acoordinated use of different methods of communication aimed at focusing attention on a particular problem and its solution over a period of time” (Kampanye dapat diartikan sebagai pemanfaatan berbagai metode komunikasi yang berbeda secara terkoordinasi dalam periode waktu tertentu yang ditujukan untuk mengarahkan khalayak pada masalah tertentu berikut pemecahannya).
“A campaigns is acoordinated use of different methods of communication aimed at focusing attention on a particular problem and its solution over a period of time” (Kampanye dapat diartikan sebagai pemanfaatan berbagai metode komunikasi yang berbeda secara terkoordinasi dalam periode waktu tertentu yang ditujukan untuk mengarahkan khalayak pada masalah tertentu berikut pemecahannya).
3.
Rogers dan Storey (1987)
mendefinisikan
kampanye sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang terencana
dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang
dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu” (Venus, 2004:7).
4. Menurut WWF (The World Wide Fund for Nature) Indonesia,
kampanye adalah alat untuk menyebarkan informasi dan meningkatkan kesadaran,
untuk meningkatkan kepedulian dan perubahan perilaku dari target audiens.
Kampanye juga dapat dilihat sebagai alat advokasi kebijakan untuk menciptakan
tekanan public pada actor-aktor kunci, misalnya peneliti, ilmuwan, media massa
dan pembuat kebijakan.
5. Merujuk pada definisi-definisi diatas, maka kita dapat
melihat bahwa dalam setiap aktivitas kampanye komunikasi setidaknya mengandung
empat hal, yaitu tindakan kampanye yang ditujukan untuk menciptakan efek atau
dampak tertentu, jumlah khalayak sasaran yang besar, dipusatkan dalam kurun
waktu tertentu, dan melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisir.
C.
Kampanye
Keselamatan Jalan
1. Kampanye keselamatan lalu lintas
merupakan kegiatan bersama (Kemitraan antara Polisi dengan Stake holder yang
berkepentingan sama )
sebagai bentuk kegiatan preventif untuk menumbuhkembangkan kesadaran
berlalu lintas. Yang diimplementasikan melalui kegiatan seperti ; penyuluhan, pembuatan poster,
leaflet, stiker, permainan, lomba-lomba dan pembentukan Bikers Mitra Polri.
2. Tujuan Kampanye Keselamatan Lalu
Lintas adalah untuk menumbuhkan sikap mental dalam mentaati
peraturan/perundang-undangan lalu lintas sehingga diharapkan akan terwujud
masyarakat pengguna
jalan yang mempunyai mental disiplin dan budaya tertib berlalu lintas. Budaya merupakan
hal yang dimiliki setiap orang dan berbeda beda tiap individunya, untuk itu
dibutuhkan satu persepsi yang sama agar di masyarakat dapat terciptanya budaya
keselamatan saat berlalu lintas baik sebagai pengguna kendaraan bermotor maupun
sebagai pengguna jalan lainnya.
D.
Karakteristik
Kampanye Keselamatan Jalan
a.
Informasi ke
masyarakat luas
Setiap
kampanye pasti bertujuan untuk memberikan informasi mengenai suatu hal kepada
masyarakat, hal ini bertujuan agar masyarakat lebih mengetaui mengenai suatu
hal atau informasi yang di sampaikan tersebut.
b.
Mempopulerkan
masalah-masalah sosial di masyarakat
Dengan
adanya kampanye keselmatan jalan, diharapkan berbagai masalah yang ada di
masyarakat khususnya mengenai keselamtan jalan akan dapat diatasi.
c.
Hendak merubah
kebiasaan atau perilaku
Kampanye
selain memberikan informasi juga bertujuan untuk mengajak atau mendorong
seseorang atau sekelompok masyarakat untuk melakukan apa yang di kampanyekan
atau disampaikan .
d.
Memperbaiki kondisi
sosial
Kampanye
keselamatan jalan dapat berfungsi untuk memperbaiki masalah kondisi sosial di
suatu lingkungan, masalah sosial tersebut dapat berupa menurunnya tingkat
pendapatan karena salah satu tulang punggung keluarga meninggal karena
kecelakaan. Kampanye bertujuan untuk mengurangi hal tersebut sehingga nantinya
tidak ada penurunan taraf hidup untuk korban kecelakaan.
e.
Memberikan sebuah
pemecahan
Salah
satu fungsi kampanye yaitu memberikan pemecahan masalah, sehingga permasalahan
tersebut dapat diselesaikan.
f.
Tidak bermuatan
politik
Dalam
kampanye tidak boleh mengandung unsur politik , unsur politik dalam hal ini
yaitu dengan
E.
Model-model
Kampanye
1. Model Komponensial
2. Model Ostegaard
3. Charles U. Larson (1992 : 10) membagi 3 jenis model
kampanye, diantaranya adalah:
1.Product-oriented Campaign , yakni kampanye yang berorientasi
pada produk. Umumnya terjadi pada dunia bisnis.
Sudah tentu motivasinya adalah untukmencari keuntungan finansial.
2) Candidat-oriented Campaign, yakni kampanye yang
berorientasi padakandidat, umumnya di motivasi oleh
hasrat untuk memperoleh kekuasaan politik, jenis ini sering juga disebut Political campaign.
3) Ideologically campaign, yakni kampanye yang berorientasi pada
tujuan-tujuanyang bersifat khusus dan
seringkali berdimensi perubahan sosial. Disebut juga sebagai sosial change campaign.
3.
Model Notwak dan Warneryd
Efek yang diharapkan
|
Capaian efek
|
Kelompok penerima
|
4.
The communicative function model
menurut Judith dan Robert Friedenberg
5. Model Perkembangan Lima Tahap
Fungsional (Venus, 2004:18)
Tahap
identifikasi merupakan tahap penciptaan identitas kampanye yang dengan mudah
dapat dikenali oleh khalayak. Hal yang umum digunakan untuk kampanye pemilu
misalnya logo, lagu atau jingle dan slogan yang digunakan oleh semua partai
peserta pemilu.
Tahap
berikutnya adalah legitimasi. Dalam kampanye politik, legitimasi diperoleh
ketika seseorang telah masuk dalam daftar kandidat anggota legislatif, atau
seorang kandidat presiden memperoleh dukungan yang kuat dalam polling yang
dilakukan lembaga independen.
Tahap
ketiga adalah partisipasi. Tahap ini dalam praktiknya relatif sulit dibedakan
dengan tahap legitimasi karena ketika seorang kandidat, mendapatkan legitimasi,
pada saat yang sama dukungan yang bersifat partisipatif mengalir dari khalayak.
Partisipasi ini dapat bersifat nyata (real) atau simbolik. Partisipasi nyata
ditunjukkan oleh keterlibatan orang-orang dalam menyebarkan pamflet, brosur
atau poster, menghadiri demonstrasi yang diselenggarakan pasangan kandidat. Sedangkan
simbolik dinyatakan dengan perbuatan menempelkan stiker atau gambar/poster
pasangan kandidat.
Tahap
keempat adalah tahapan penetrasi. Pada tahap ini seorang kandidat, sebuah
produk atau sebuah gagasan telah hadir dan mendapat tempat di hati masyarakat.
Seorang juru kampanye misalnya, telah berhasil menarik simpati masyarakat dan
meyakinkan mereka bahwa ia adalah kandidat terbaik dari sekian yang ada.
Terakhir
adalah tahap distribusi atau dapat disebut dengan tahap pembuktian. Pada tahap
ini tujuan kampanye pada umumnya telah tercapai. Kandidat politik telah
mendapatkan kekuasaan yang mereka cari. Tinggal bagaimana mereka membuktikan
janji-janji mereka saat kampanye. Bila mereka gagal melakukan hal itu maka
akibatnya akan fatal bagi kelangsungan jabatan atau gagasan yang telah diterima
masyarakat
F. Contoh
1. Kampanye
keselamatan melalui pemanfaatan bus sekolah gratis di Kabupaten Tulungagung.
Gambar 1.1 bus sekolah di parkiran Gambar 1.2 bus sekolah beroprasi
Kampanye
dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kab. Tulungaung, bertujuan agar anak sekolah
tidak menggunakan kendaraan pribadi ketika pergi ke sekolah.
Kelebihan :
Murah (Gratis), Penggunaan kendaraan
pribadi berkurang, mengurangi kemacetan, meningkatkan kedisiplinan anak sekolah
karena keberangkatan sudah diatur.
Kekurangan : Butuh bus banyak / dana
besar, Bus Sering penuh, Pendapatan sopir angkutan umum berkurang.