• Saat ini media informasi yaitu televisi adalah hal yang paling dipilih banyak orang, karena semua kalangan , semua usia dan yang ber latar belakang pendidikan rendah pun dapat menikmati tayangan televisi. Televisi merupakan sumber informasi dan hiburan , hampir di setiap rumah pasti terdapat televisi. Hal itu menunjukan bahwa televisi menjadi salah satu media informasi yang paling diminati banyak orang di banding radio ataupun media internet. Selain dampak positif seperti sebagai sumber informasi, adanya acara atau tayangan yang bernuansakan pendidikan atau pengetahuan seperti cerdas cermat, berita dan lain sebagainya yang dapat meningkatan pengetahuan dan ketrampilan . Di samping itu tayangan yang ada di televisi juga dapat menimbulkan hal negatif seperti anak jadi malas belajar lebih memilih nonton tv, dapat mempengaruhi perilaku dan pola berpikir seseorang khususnya pada anak-anak. Dalam hal ini tayangan televisi dapat mepengaruhi perilaku seseorang khususnya anak-anak contoh kasus Rokan Hulu, Riau seorang bocah meniggal akibat menirukan adegan-adegan yang ada di film tujuh manusia harimau yang di siarkan di salah satu tv swasta , korban yang bernama randa yang duduk di kelas 1 sd itu bersama teman-temannya awalnya hanya bermain-main menirukan gaya-gaya yang ada dalam film tujuh manusia harimau tersebut emudian ada satu kawan Randa mencoba menaiki punggung korban , setelah peristiwa itulah randa menjadi lumpuh dan tidak bisa beraktifitas seperti biaasa, karena keterbatasan biaya randa hanya dirawat di rumah saja, setelah 2 bulan lamanya bertahan dengan keterbatasan yang ada akhirnya randa meninggalkan keluarga untuk selamanya.
Sumber berita : http://goo.gl/3Kv9hp
• Sejak dunia hiburan tanah air bertuhan pada yang namanya rating, dunia hiburan tanah air seperti kehilangan taringnya serta minim nilai edukasi. Semua semata-mata hanya mengedepankan keuntungan tanpa memperhatikan kualitas apalagi manfaat yang ada hanya bagaimana sebuah acara bisa meraup rating dan share yang tinggi. Selama rating dan share masih tinggi, maka selama itu pula sebuah acara tetap bisa bernyawa meskipun kebanyakan dibuat ala kadarnya terutama untuk acara-acara stripping.
Kebanyakan penonton televisi di Indonesia sepertinya sudah menomorkan duakan tontonan-tontonan yang memang memiliki manfaat dan nilai edukasi, mereka lebih memilih tontonan yang mengumbar kemesraan dan senang melihat orang-orang teraniaya. Lihat saja acara bagus macam Laptop Si Unyil dan Si Bolang yang bagus untuk tontonan anak-anak tapi rating dan sharenya jauh sekali dibawah sinetron-sinetron remaja. Mungkin segmen acara ini memang berbeda serta jam tayangnyapun tidak sama tapi saya yakin meskipun acara macam Laptop Si Unyil ditayangkan pada jam prime time tetap saja tak akan bisa membendung gairah pecinta sinetron. Bahkan tidak hanya dari orang tua saja yang menyukai sinetron , karena orang tuanya sering menonton sinetron juga akibatnya anak-anak pun mulai tertarik dengan hal itu.
Kalau dunia hiburan tanah air sudah minim dengan nilai-nilai yang mendatangkan manfaat, lantas sebagai penonton kita harus apa, sudah tentu harus pintar-pintar dalam memilih tayangan untuk ditonton terutama bagi anak-anak, jangan sampai anak-anak yang masih polos diracuni dengan tontonan seperti dua sinetron di atas. Selain itu kita semua tentu berharap agar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bisa berdaya menghadapi gempuran tontonan tak mendidik ini, jangan sampai KPI terlihat seperti Hidup Segan Mati Tak Mau. Sebagai lembaga penyiaran di Indonesia sudah seharusnya KPI bisa unjuk gigi dengan menyeleksi secara ketat tayangan-tayangan yang membawa pengaruh baik dan buruk terhadap masyarakat. Selain itu para orangtua juga seharusnya dapat mengawasi anaknya saat menonton televisi agar dapat mengontrol apa yang dilihat si anak tersebut, apakah sesuai dengan usianya atau tidak.
DAMPAK POSITIF TAYANGAN TELEVISI
Televisi dapat memberikan pengaruh yang positif bagi para pemirsa yang menyaksikan program acara atau tayangan televisi. Adapun pengaruhnya yang bersifat positif sebagai berikut:
1. Televisi sebagai sumber informasi yang update.
2. Dapat memberikan informasi peluang usaha untuk belajar bisnis .
3. Adanya acara atau tayangan yang bernuansakan pendidikan atau pengetahuan seperti cerdas cermat, berita dan lain sebagainya.
4. Sebagai sumber belajar bagi siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
DAMPAK NEGATIF TAYANGAN TELEVISI
Tayangan televisi tidak hanya memberikan pengaruh yang positif saja, tetapi acara televisi lebih banyak memberikan pengaruh yang negatif kepada sikap para pemirsanya setelah atau pada waktu melihat tayangan televisi, sehingga akan mempengaruhi akhlak penonton ke arah negatif. Adapun pengaruhnya tayangan televisi yang bersifat negatif sebagai berikut:
1. Tayangan televisi dapat mempengaruhi anak untuk bermalas-malasan. Sering menonton televisi akan melalaikan tugas dan kewajiban bagi anak.
2. Sering menonton televisi akan mempengaruhi dan menurunkan prestasi belajar anak, karena enggan belajar dan konsentrasi terpecah.
3. Anak-anak cenderung lebih menyukai tayangan yang bernuansakan kekerasan untuk ditiru, sehingga banyak terjadi tawuran antar pelajar.
4. Sikap meniru pada anak anak semakin berbahaya ketika melihat tayangan yang tidak mendidik. Setelah menonton tayangan televisi mereka suka meniru apa yang telah mereka tonton.
5. Pengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan norma Pancasila mudah sekali masuk ke pikiran anak-anak.
6. Semakin seringnya menonton acara televisi yang tidak mendidik, baik kekerasan, sikap kasar, memaki, curang, dan sikap buruk lainnya, akan secara tidak langsung dan tidak sadar mendidik anak untuk berbuat seperti tersebut di atas, sehingga untuk melakukan hal tersebut, anak merasa bahwa hal tersebut adalah hal biasa ang tidak salah.