Archive for Oktober 2016

SOSIALISASI, KAMPANYE DAN PENYULUHAN KESELAMATAN JALAN

Senin, 24 Oktober 2016
Posted by onlinerx71
SOSIALISASI, KAMPANYE DAN PENYULUHAN KESELAMATAN JALAN
 


DASAR HUKUM

Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan
  • Pilar 1: Manajemen Keselamatan Jalan
  • Pilar 2: Jalan yang Berkeselamatan
  • Pilar 3: Kendaraan yang Berkeselamatan
  • Pilar 4: Perilaku Pengguna Jalan yang Berkeselamatan
  • Pilar 5: Penanganan Pra dan Pasca Kecelakaan

Penjelasan dari Pilar 4
§  Koordinator Kapolri
§  Tanggung jawab memperbaiki perilaku pengguna jalan melalui pendidikan keselamatan berlalu lintas, meningkatkan kualitas sistem uji surat izin mengemudi dan penegakan hukum di jalan serta mengembangkan sistem pendataan kecelakaan lalu lintas

PENGERTIAN SOSIALISASI
Sosialisasi adalah kegiatan untuk memperkenalkan sesuatu hal baru kepada publik. Sosialisasi dapat berlaku  kapan saja dan tidak bergantung pada waktu. Sosialisasi dapat dimulai sebelum adanya tahapan  
Sosialisasi proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyar akat dalam lingkungannya , upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga men-jadi dikenal, dipahami, dihayati oleh masyarakat; pemasyarakatan;
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menumbuhkan sikap mental dalam mentaati peraturan/perundang-undangan lalu lintas sehingga diharapkan akan terwujud masyarakat pengguna jalan yang mempunyai mental disiplin dan budaya tertib berlalu lintas. Budaya merupakan hal yang dimiliki setiap orang dan berbeda beda tiap individunya, untuk itu dibutuhkan satu persepsi yang sama agar di masyarakat dapat terciptanya budaya keselamatan saat berlalu lintas baik sebagai pengguna kendaraan bermotor maupun sebagai pengguna jalan lainnya.



CONTOH PROGAM-PROGAM KAMPANYE KESELAMTAN JALAN

HARI GERAKAN NASIONAL PELOPOR KESELAMATAN LALU LINTAS


 



 AKSI KESELAMATAN LALU LINTAS


PEMILIHAN PELAJAR PELOPOR KESELAMATAN JALAN






PEMILIHAN AWAK ANGKUTAN UMUM TELADAN


KAMPANYE KE KAMPUS



PENYULUHAN
PENGERTIAN
Mardikanto (1987)
Penyuluhan sebagai proses komunikasi pembangunan,penyuluhan tidak sekedar upaya untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan, tetapi yang lebih penting dari itu adalah untuk menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Ban  (1990)
Penyuluhan merupakan sebuah intervensi sosial yang melibatkan penggunaan komunikasi masyarakat membentuk pendapat mereka sendiri dan mengambil keputusan dengan baik.
Penyuluhan merupakan roses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan perilaku yang merupakan perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan seseorang yang dapat diamati oleh orang/pihak lain, baik secara langsung atau tidak langsung.
FUNGSI
a)      Memfasiilitasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha
b)      Meningkatkan kemampuan kepemimpinan manajerial  dan kewirausahaan pelaku utama dan pelaku usaha.
TAHAPAN-TAHAPAN PENYULUHAN
  1. Tahap penumbuhan perhatian: mengetahui adanya gagasan/ide atau praktek baru untuk pertama kalinya
  2. Tahap penumbuhan minat: ingin mengetahui lebih banyak dan berusaha mencari informasi lebih lanjut.
  3. Tahap menilai: mampu membuat perbandingan.
  4. Tahap mencoba: mencoba gagasan baru atau praktek baru.
  5. Tahap menerapkan: meyakini dan menerapkan sepenuhnya secara berkelanjutan.
PENYUSUNAN PROGRAM PENYULUHAN
  1. Perumusan keadaan: penggambaran fakta berupa data dan informasi
2.      Penetapan tujuan: perumusan keadaan yang hendak dicapai SMART, yaitu specific (khas); measurable (dapat diukur); actionary (dapat dikerjakan/dilakukan); realistic (realistis); dan time frame (memiliki batasan waktu untuk mencapai tujuan)
3.      Penetapan masalah: perumusan faktor-faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan
4.      Penetapan rencana kegiatan: merumuskan cara mencapai tujuan

MATERI PENYULUHAN
Materi penyuluhan yang disampaikan harus memenuhi prinsip berikut :
Prinsip 7 C
    1. Credibility: pesan dapat diyakini kebenarannya
    2. Contex: berkaitan dengan masalah keselamatan di wilayahnya
    3. Content: isinya memiliki arti bagi penerima pesan
    4. Clarity: jelas susunan bahasa, gambar dan simbol
    5. Continuity and consistency: berkelanjutan dan konsisten dalam menyampaikan pesan
    6. Channels: saluran media komunikasi yang sesuai penerima
    7. Capability of audience: sesuai dengan kemampuan penerima pesan
METODE PENYULUHAN
A.      Berdasarkan teknik komunikasi yang digunakan:
    1. Metode penyuluhan langsung
Tatap muka antara penyuluh dan sasaran penyuluhan (demonstrasi, kursus, diskusi.
    1. Metode penyuluhan tidak langsung
Dilakukan melalui perantara/media komunikasi (pemasangan poster, penyebaran brosur/leaflet/majalah, siaran radio, siaran televisi, pemutaran film, dll)
B.      Berdasarkan jumlah sasaran
a.    Pendekatan perorangan
Langsung antara penyuluh dengan orang per orang
b.    Pendekatan kelompok
Antara penyuluh dengan sekelompok orang (diskusi, kursus, serasehan, dll)
c.     Pendekatan massal
Dilakukan antara lain dengan cara siaran radio, siaran televisi, pemasangan poster/spanduk, kampanye.
C.      Berdasarkan indera penerima sasaran
a.      Indera penglihatan
Melalui pemasangan poster/spanduk, penyebaran brosur/leaflet/majalah, dll.
b.      Indera pendengaran
Melalui indera pendengaran, antara lain melalui siaran radio, iklan radio, dll.
c.       Kombinasi indera penerima
Melalui demonstrasi cara/hasil, pemutaran film, siaran televisi, dll.
D.     Berdasrkan metode pendekatan
a.      Metode dengan pendekatan massal: menarik perhatian, menumbuhkan minat dan keinginan, serta memberikan informasi selanjutnya.
b.      Metode dengan pendekatan kelompok: memberikan informasi yang lebih rinci tentang suatu teknologi atau praktek. Metode ini ditujukan untuk dapat membantu seseorang dari tahap menginginkan ke tahap mencoba atau sampai tahap menerapkan.
c.       Metode dengan pendekatan perorangan: dalam tahap mencoba hingga menerapkan, karena adanya hubungan tatap muka antara penyuluh dan sasaran yang lebih akrab .
E.      Ceramah
a.      Penyampaian materi tanpa banyak partisipasi dalam bentuk pertanyaan atau diskusi
b.      Kelebihan metode ceramah :  Kelas mudah dikuasai; mudah dilaksanakan; dapat diikuti peserta dalam jumlah besar
c.       Kekurangan metode ceramah :  Bersifat verbal; peserta cenderung bosan; sangat tergantung pada kemampuan penceramah
F.       Demonstrasi
a.      Memperlihatkan secara nyata tentang cara dan/atau hasil terkait sesuatu hal
b.    kelebihan metode demonstrasi adalah :Pemahaman peserta mengenai materi lebih dalam
c.    kekurangan metode demonstrasi adalah  Memakan waktu lama; sumber daya yang dibutuhkan relatif besar



G. Kursus/pelatihan
    1. Proses belajar mengajar yang diselenggarakan secara sistematis dan dalam jangka waktu tertentu
    2. Kelebihan metode ini :  Efektif untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan secara mendalam dan sistematis; alumni dapat dipakai sebagai kader bagi kelompoknya
    3. Kekurangan metode ini : Relatif mahal serta memerlukan persiapan dan pelaksanaan yang cermat; kurangnya sarana dan alat bantu pengajaran sering mengganggu tercapainya tujuan; menjangkau relatif sedikit peserta
H.     Pameran
a.    Usaha memperlihatkan atau mempertunjukkan model, contoh, barang, peta, grafik, gambar, poster, benda hidup dan sebagainya secara sistematis pada suatu tempat tertentu
b.      Kelebihan :  Jangkauan sasaran lebih luas; mempunyai efek publisitas
c.       Kekurangan :  Memerlukan banyak persiapan dan biaya; harus berganti tema; tema tertentu; memerlukan penjaga yang benar-benar menguasai masalah
I.        Pemberian penghargaan
a.      Kegiatan sebagai tanda ucapan terima kasih/penghargaan kepada individu/instansi atas jasa-jasa/prestasinya khususnya dalam kurun waktu tertentu.
b.      Kelebihan : Merangsang peserta untuk meningkatkan prestasi; mengefektifkan kegiatan; memberikan pengaruh yang luas dan melibatkan lembaga/badan lain
d.      Kekurangan :  Membutuhkan biaya tambahan pelaksanaan; hanya melibatkan beberapa orang peserta
J.        Pemutaran film
a.      Metode penyuluhan dengan menggunakan alat film yang bersifat visual dan massal, serta menggambarkan proses sesuatu kegiatan.
b.  kelebihan : Lebih menarik; sekaligus sebagai hiburan; jangkauannya lebih luas
c.   kekurangan : Tidak terdapat komunikasi dua arah; biaya tinggi
K.  Penempelan poster
    1. Metode penyuluhan yang menggunakan gambar dan sedikit kata-kata yang dicetak pada sehelai kertas/bahan lain yang berukuran tidak kurang dari 45 cm x 60 cm, dan ditempelkan pada tempat-tempat yang sering dilalui orang atau yang sering digunakan sebagai tempat orang berkumpul
    2. Kelebihan : Jangkauan sasaran lebih luas
    3. Kekurangan : Pesan kurang lengkap; bila dibuat dari kertas akan mudah rusak, sedangkan bila dibuat dari bahan tahan lama biayanya mahal
L.       Penyebaran brosur, leaflet, & majalah
a.      Menggunakan brosur, folder, leaflet dan majalah yang dibagikan kepada masyarakat pada saat tertentu.
b.      Kelebihan :  Materi lebih lengkap dan jelas serta lebih khusus pada materi tertentu; dapat melengkapi metode penyuluhan yang lain; dapat memberikan kesempatan pihak lain untuk berpartisipasi (khusus untuk majalah).
c.       Kelebihan :  Bahasa harus menyesuaikan dengan bahasa komunikasi kelompok sasaran; kontinuitasnya tidak dapat terjamin terutama faktor judul, materi, biaya dan keterpaduan dengan metode lainnya






MEDIA PENYULUHAN

PENYULUHAN
MEDIA
BENTUK
KELEBIHAN
KEKURANGAN
CETAK
Foto, poster, leaflet, diagram,grafik, brosur, majalah, buku. 
Relatif tahan lama, dapat dibaca berulang-ulang, dapat digunakan sesuai kecepatan belajar masing-masing orang, mudah dibawa.
Proses penyampaian informasi sampai pencetakan butuh waktu relatif lama, sukar menampilkan gerak, membutuhkan tingkat literasi yang memadai, cenderung membosankan bila padat dan panjang. 
AUDIO
Kaset CD, DVD, MP3, MP4 audio 
Informasi dikemas sudah tetap, terpatri dan tetap sama jika direproduksi, produksi dan reproduksinya tergolong ekonomis dan mudah didistribusikan .
Bila terlalu lama akan membosankan, perbaikan atau merevisi harus memproduksi master baru
AUDIOVISUAL
Film, iklan televisi, presentasi interaktif.
Dapat memberikan gambaran yang lebih konkrit, baik dari unsur gambar maupun geraknya, lebih atraktif dan komunikatif 
Biaya produksi relatif mahal, produksi memerlukan waktu
OBJEK FISIK/ BENDA NYATA
Benda sesungguhnya, model, maket, simulasi
Dapat menunjukkan lingkungan belajar yang amat mirip dengan lingkungan belajar yang sebenarnya, memberikan simulasi terhadap banyak indera, dapat digunakan sebagai liatihan kerja, latihan menggunakan alat bantu dan atau simulasi
Relatif mahal
LUAR RUANG
Papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar
lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar
Biaya lebih tinggi dan proses pembuatannya lebih rumit


EFEKTIVITAS PENYULUHAN

Apabila bisa melakukan perubahan dalam segi:

a.       Pengetahuan
Sebuah penyuluhan dikatakan berhasil atau efektif apabila ada perubahan pengetahuan dalam hal ini berupa peningkatan pengetahuan yang sebelumnya tidak tahu menjadi lebih tahu mengenai suatu hal.
b.      Sikap
Sebuah penyuluhan dikatakan berhasil atau efektif apabila ada perubahan sikap, dimana sebelum diberikan penyuluhan sikap nya belum baik setelah diberikan penyuluhan menjadi lebih baik.
c.       Keterampilan
Ketrampilan seseorang akan meningkat seiring dengan tingkat pengetahuan yang meningkat juga, dalam penyuluhan diberikan pengetahuan baru sehingga mendapatkan pengalaman baru serta ketrampilan baru yang belum pernah di dapatkan.






KAMPANYE KESELAMATAN JALAN

Senin, 17 Oktober 2016
Posted by onlinerx71
KAMPANYE KESELAMATAN JALAN

PERTEMUAN I        
TUJUAN            :  Memahami dasar hukum program kampanye keselamatan jalan
Mengerti dan memahami tujuan dilakukannya kampanye keselamatan     jalan.
A.    Dasar Hukum
1.      UU NO 22 TAHUN 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan
2.      Instruksi  Presiden  RI Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan
3.      Instruksi Menteri Perhubungan No 1 Tahun 2013 tentang Rencana Aksi Peningkatan Keselamatan Transportasi.
B.     Definisi Kampanye
1.      Pfau dan Parrot (1993)
 “A campaigns is conscious, sustained and incremental process designed to be implemented over a specified period of time for the purpose of influencing a specified audience” (Kampanye adalah suatu proses yang dirancang secara sadar, bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan mempengaruhi khalayak sasaran yang telah diterapkan).
2.      Rajasundarman(1981)
“A campaigns is acoordinated use of different methods of communication aimed at focusing attention on a particular problem and its solution over a period of time” (Kampanye dapat diartikan sebagai pemanfaatan berbagai metode komunikasi yang berbeda secara terkoordinasi dalam periode waktu tertentu yang ditujukan untuk mengarahkan khalayak pada masalah tertentu berikut pemecahannya).
3.      Rogers dan Storey (1987)
mendefinisikan kampanye sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu” (Venus, 2004:7).
4.      Menurut WWF (The World Wide Fund for Nature) Indonesia, kampanye adalah alat untuk menyebarkan informasi dan meningkatkan kesadaran, untuk meningkatkan kepedulian dan perubahan  perilaku dari target audiens. Kampanye juga dapat dilihat sebagai alat advokasi kebijakan untuk menciptakan tekanan public pada actor-aktor kunci, misalnya peneliti, ilmuwan, media massa dan pembuat kebijakan.

5.      Merujuk pada definisi-definisi diatas, maka kita dapat melihat bahwa dalam setiap aktivitas kampanye komunikasi setidaknya mengandung empat hal, yaitu tindakan kampanye yang ditujukan untuk menciptakan efek atau dampak tertentu, jumlah khalayak sasaran yang besar, dipusatkan dalam kurun waktu tertentu, dan melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisir.
C.    Kampanye Keselamatan Jalan
1.      Kampanye keselamatan lalu lintas merupakan kegiatan bersama (Kemitraan antara Polisi dengan Stake holder yang berkepentingan sama ) sebagai bentuk kegiatan preventif untuk menumbuhkembangkan kesadaran berlalu lintas. Yang diimplementasikan melalui kegiatan seperti ; penyuluhan, pembuatan poster, leaflet, stiker, permainan, lomba-lomba dan pembentukan Bikers Mitra Polri.
2.      Tujuan Kampanye Keselamatan Lalu Lintas adalah untuk menumbuhkan sikap mental dalam mentaati peraturan/perundang-undangan lalu lintas sehingga diharapkan akan terwujud masyarakat pengguna jalan yang mempunyai mental disiplin dan budaya tertib berlalu lintas. Budaya merupakan hal yang dimiliki setiap orang dan berbeda beda tiap individunya, untuk itu dibutuhkan satu persepsi yang sama agar di masyarakat dapat terciptanya budaya keselamatan saat berlalu lintas baik sebagai pengguna kendaraan bermotor maupun sebagai pengguna jalan lainnya.
D.    Karakteristik Kampanye Keselamatan Jalan
a.       Informasi ke masyarakat luas
Setiap kampanye pasti bertujuan untuk memberikan informasi mengenai suatu hal kepada masyarakat, hal ini bertujuan agar masyarakat lebih mengetaui mengenai suatu hal atau informasi yang di sampaikan tersebut.
b.      Mempopulerkan masalah-masalah sosial di masyarakat
Dengan adanya kampanye keselmatan jalan, diharapkan berbagai masalah yang ada di masyarakat khususnya mengenai keselamtan jalan akan dapat diatasi.
c.       Hendak merubah kebiasaan atau perilaku
Kampanye selain memberikan informasi juga bertujuan untuk mengajak atau mendorong seseorang atau sekelompok masyarakat untuk melakukan apa yang di kampanyekan atau disampaikan .
d.      Memperbaiki kondisi sosial
Kampanye keselamatan jalan dapat berfungsi untuk memperbaiki masalah kondisi sosial di suatu lingkungan, masalah sosial tersebut dapat berupa menurunnya tingkat pendapatan karena salah satu tulang punggung keluarga meninggal karena kecelakaan. Kampanye bertujuan untuk mengurangi hal tersebut sehingga nantinya tidak ada penurunan taraf hidup untuk korban kecelakaan.
e.       Memberikan sebuah pemecahan
Salah satu fungsi kampanye yaitu memberikan pemecahan masalah, sehingga permasalahan tersebut dapat diselesaikan.
f.       Tidak bermuatan politik 
Dalam kampanye tidak boleh mengandung unsur politik , unsur politik dalam hal ini yaitu dengan

E.     Model-model Kampanye
1.      Model Komponensial


2.      Model Ostegaard

  
3.    Charles U. Larson (1992 : 10) membagi 3 jenis model kampanye, diantaranya adalah:
1.Product-oriented Campaign , yakni kampanye yang berorientasi pada produk.    Umumnya terjadi pada dunia bisnis. Sudah tentu motivasinya adalah untukmencari keuntungan finansial.

2) Candidat-oriented Campaign, yakni kampanye yang berorientasi padakandidat,  umumnya di motivasi oleh hasrat untuk memperoleh kekuasaan politik, jenis ini sering juga disebut  Political campaign.
3) Ideologically campaign, yakni kampanye yang berorientasi pada tujuan-tujuanyang     bersifat khusus dan seringkali berdimensi perubahan sosial. Disebut juga sebagai sosial change campaign.
3.      Model  Notwak dan Warneryd


Efek yang diharapkan
Capaian efek
Kelompok penerima
 






4.      The communicative function model menurut Judith dan Robert Friedenberg


5.      Model Perkembangan Lima Tahap Fungsional (Venus, 2004:18)
Tahap identifikasi merupakan tahap penciptaan identitas kampanye yang dengan mudah dapat dikenali oleh khalayak. Hal yang umum digunakan untuk kampanye pemilu misalnya logo, lagu atau jingle dan slogan yang digunakan oleh semua partai peserta pemilu.
Tahap berikutnya adalah legitimasi. Dalam kampanye politik, legitimasi diperoleh ketika seseorang telah masuk dalam daftar kandidat anggota legislatif, atau seorang kandidat presiden memperoleh dukungan yang kuat dalam polling yang dilakukan lembaga independen.

Tahap ketiga adalah partisipasi. Tahap ini dalam praktiknya relatif sulit dibedakan dengan tahap legitimasi karena ketika seorang kandidat, mendapatkan legitimasi, pada saat yang sama dukungan yang bersifat partisipatif mengalir dari khalayak. Partisipasi ini dapat bersifat nyata (real) atau simbolik. Partisipasi nyata ditunjukkan oleh keterlibatan orang-orang dalam menyebarkan pamflet, brosur atau poster, menghadiri demonstrasi yang diselenggarakan pasangan kandidat. Sedangkan simbolik dinyatakan dengan perbuatan menempelkan stiker atau gambar/poster pasangan kandidat.
Tahap keempat adalah tahapan penetrasi. Pada tahap ini seorang kandidat, sebuah produk atau sebuah gagasan telah hadir dan mendapat tempat di hati masyarakat. Seorang juru kampanye misalnya, telah berhasil menarik simpati masyarakat dan meyakinkan mereka bahwa ia adalah kandidat terbaik dari sekian yang ada.
Terakhir adalah tahap distribusi atau dapat disebut dengan tahap pembuktian. Pada tahap ini tujuan kampanye pada umumnya telah tercapai. Kandidat politik telah mendapatkan kekuasaan yang mereka cari. Tinggal bagaimana mereka membuktikan janji-janji mereka saat kampanye. Bila mereka gagal melakukan hal itu maka akibatnya akan fatal bagi kelangsungan jabatan atau gagasan yang telah diterima masyarakat














F.      Contoh
1.      Kampanye keselamatan melalui pemanfaatan bus sekolah gratis di Kabupaten Tulungagung.








            Gambar 1.1 bus sekolah di parkiran                            Gambar 1.2 bus sekolah beroprasi
                       
Kampanye dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kab. Tulungaung, bertujuan agar anak sekolah tidak menggunakan kendaraan pribadi ketika pergi ke sekolah.
Kelebihan    : Murah (Gratis), Penggunaan kendaraan pribadi berkurang, mengurangi kemacetan, meningkatkan kedisiplinan anak sekolah karena keberangkatan sudah diatur.
Kekurangan : Butuh bus banyak / dana besar, Bus Sering penuh, Pendapatan sopir angkutan umum berkurang.  

Welcome to My Blog

Transportasi dan Permasalahannya

Pengunjung

Flag Counter

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Semua Info -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -